Narasi Pengantar Pembawa Salib Pribadi pada Ibadat Jumat Agung
Saudara-saudari terkasih dalam Kristus. Pada perayaan Jumat Agung ini, kita diundang untuk ikut serta secara lebih mendalam dalam penderitaan dan kemuliaan Salib Tuhan.
Sebagai tanda keterlibatan pribadi, setiap umat diminta membawa salib tanpa korpus yang dibuat sendiri—bisa dari kayu, bambu, atau bahan lain yang mudah dijumpai.
Salib tanpa korpus ini mengandung makna ganda:
Renungan Pribadi
Dengan membuat dan membawa salib sendiri, setiap kita diajak merenungkan secara khusus apa arti Salib Kristus dalam perjalanan iman dan kehidupan sehari-hari.
Penyatuan dengan Salib Kristus Karena salib kita belum memuat wujud Tubuh Kristus, kita diingatkan bahwa kita sendirilah “korpus”—yaitu, tubuh yang menanggung beban, luka, dan harapan.
Dengan demikian, ketika kita menempatkan salib pribadi kita di hadapan Salib Tuhan, kita menyatakan kesiapsediaan untuk memanggul salib Kristus bersama-sama.
Selama penghormatan Salib, umat diundang maju satu per satu untuk menyentuh atau mencium salib pribadi mereka, sebagai wujud penghormatan dan komitmen.
Melalui ritus ini, marilah kita bersama-sama meneguhkan tekad untuk hidup sesuai panggilan Salib: rela berkorban, mengasihi tanpa pamrih, dan bangkit dalam sukacita kebangkitan.
Semoga setiap salib yang kita bawa menjadi saksi hidup akan kasih dan pengorbanan Kristus yang tak terbatas.
.png)